TIPS
POSE
Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.
Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
· Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood
yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil,
maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan
subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan
matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk
beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai.
Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan
membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan
berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.
http://arc300.files.wordpress.com
Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga
subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya
menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah
mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto
yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang
menampilkan karakter orang tersebut.
· Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?
Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan
membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau
layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika
ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat
memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya
tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit
menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada
dagunya jika terlalu menunduk.
kadalangob.blogspot.com
· Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?
Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang,
perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda
dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.
Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna
pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan
besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika
subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian
berwarna terang.
Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika
orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan
rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu
memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera
akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang
wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.
ngasaal.blogspot.com
· Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?
Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan
situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar
kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan
latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis
dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek
Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar
belakangnya.
· Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?
Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda
bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang
diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor
Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto
tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda
foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar
belakang.
· Lensa apa yang cocok untuk foto potret?
Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150
mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur
lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat
mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau
menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
· Bagaimana komposisi foto yang tepat?
Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek
yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat
bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek
yang Anda foto.
Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto
Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto
Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of
thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian
tengah foto Anda.
· Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks,
baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah
subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya
sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih
ramping.
Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan
dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar
subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan
biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan
fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
· Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?
Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala
satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah
menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
· Bagaimana dengan pencahayaan?
Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor),
saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya
terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat
mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar
matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan
menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang
menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz
atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda
juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white
board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan
matahari.
Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor),
gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di
dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah
yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya
dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.
Sekarang Anda sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau
pasangan Anda dengan hasil yang lebih baik bahkan bisa menyamai hasil dari
fotografer profesional. Selamat memotret!